Sistem
Perekonomian Liberal - Secara umum definisi dari sistem perekonomian liberal
adalah suatu sistem ekonomi yang mana segala bentuk kegiatan ekonomi seperti
produksi, distribusi, dan konsumsi sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar
itu sendiri.
Dalam
arti kata lain bahwa sistem perekonomian liberal ini memberikan kebebasan
kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mana masing -
masing individu bebas bersaing karena keberadaan mereka diakui dalam sistem
ekonomi seperti ini.
ü Ciri – ciri Perekonomian Liberal
Untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi seperti
apa sistem perekonomian liberal tersebut, berikut adalah ciri – cirinya :
1.
Terdapat persaingan bebas antar pelaku ekonomi
2.
Setiap individu atau pelaku ekonomi mendapat pengakuan hak.
3.
Adanya hak kebebasan bagi setiap individu dalam hal kepemilikan barang dan
berbagai alat produksi.
4.
Konsumen memiliki kedaulatan dan hak kebebasan dalam kegiatan konsumsi.
5.
Motif dalam menentukan keuntungan berpusat pada kepentingan individu.
6.
Modal memiliki peran sangat penting.
7.
Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mencampuri sistem perekonomian ini.
Melihat
beberapa ciri dari sistem perekonomian liberal di atas, maka termasuklah
Indonesia ada di dalamnya.
ü Sejarah dan Perkembangan Sistem Perekonomian Liberal
Jika
dilihat dari sejarah tentang sistem perekonomian liberal ini, maka dapat dibagi
menjadi dua tahapan, yaitu sistem perekomian liberal kapitalis awal (yang
disebut juga sistem liberal klasik) dan juga sistem perekonomian liberal
kapitalis modern. Berikut penjelasannya.
1.
Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Awal / Klasik
Sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini
diterapkan disekitar abad ke 17 hingga sampai pada abat ke 20 yang mana di saat
itu setiap individu atau swasta memiliki hak kebebasan menguasai sumber daya
dan juga kebebasan menguasai perekonomian tanpa adanya interfensi dari pihak
pemerintah dalam rangka pencapaian kepentingan individu masing – masing.
Hingga hal ini mengakibatkan munculnya berbagai efek
negatif seperti eksploitasi buruh dan penguasan terhadap kekuatan ekonomi.
Namun untuk saat ini sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini sudah tidak
diterapkan lagi.
2.
Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Modern
Nah, sistem perekonomian liberal kapitalis modern ini
adalah hasil penyempurnaan dari sistem perekonomian liberal kapitalis awal yang
telah dijelaskan di atas. Penyempurnaan pada sistem ini lebih kepada pemberian
hak pada pemerintah untuk turut mengatur dan turut mengelola perekonomian karena
memang peranan pemerintah dalam sistem perekonomian liberal ini sangat penting
guna pengawasan terhadap segala kegiatan perekonomian.
ü Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi
liberal, yaitu:
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur
kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu
perintah/komando dari pemerintah.
- Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi,
yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
- Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
- Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya
persaingan semangat antar masyarakat.
- Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan motif mencari keuntungan.
ü Ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi
liberal, adalah:
- Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya
korup.
- Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
- Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
- Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi sumber daya oleh individu.
- Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas
tersebut.
ü Negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal
.
- Amerika Serikat
Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme
modern atau liberalisme baru. Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham
liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang bersifat luas.
Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez faire atau liberalisme
klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang berupa penyatuan
persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal tersebut disepakati pada dekade
pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan suatu hegemoni para
politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan menghilang
pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus liberal telah dihadapkan
suatu death-blow atau yang berupa robohnya pemerintahan Bretton Woods System
yang dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980,
yang menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS pada tahun
tersebut.
Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20
sebagai suatu alternatif ke politik nyata yang merupakan interaksi
internasional yang dominan pada waktu itu. Presiden Franklin Roosevelt yang
pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal self-proclaimed, menawarkan
bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun institusi
kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan berjanji akan
menarik AS keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi akhir
Perang Dunia II, Roosevelt merancang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai
suatu alat berupa harapan akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman
dan penggunaan kekuatan perang untuk memecahkan permasalahan politis
internasional tersebut. Roosevelt juga menggunakan badan tersebut (PBB) untuk
memasukan orang-orang Afrika yang tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta
membuat badan pendukungan hak dan kebenaran para wanita-wanita, sebagai
penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden
John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol
kebebasan individu untuk hidup.
Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana
yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama
serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, bukan dengan membuat ancaman
dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan permasalahan politis baik di dalam maupun
luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini, George W Bush. Suatu paham
liberal di AS itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis yang mendorong
kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat, dan
kebebasan dari norma-norma sosial bersifat membatasi. Karena sejak Perang Dunia
II, liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti
paham ideologi liberalisme klasik.
- Eropa
Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa
membuat suatu paham yang berterminologi politis (termasuk
"sosialisme" dan " demokrasi sosial"). Tapi, mereka tidak
bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum
begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian
barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu
mendorong Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya
memperbaiki keadaan ekonomi mereka tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai
suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung
menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical
centrists yang democratic.
- Asia
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia
antara lain adalah, India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina,
Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai
berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura.
- Kepulanan Oceania
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan
Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.
- Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika.
Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir,
Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah
dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte
D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,
Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia Zimbabwe.dan Republik Kongo.
ü Tokoh penemu paham liberalSunting
- Niccolò Machiavelli
Niccolò Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah
seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia
adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik,
angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan
pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia
menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik
yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa
sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legitasi serta
regulasi yang baik dari pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin
hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya
bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat
bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam pelajaran politis dan mengutamakan
kebebasan republik (individu) dibawah prinsip.
Anti statis kaum liberal melihat pesan-pesan utama
yang dikatakan Machiavelli's bahwa ia berbicara atas nama suatu status yang
kuat dibawah seorang pemimpin kuat, yang menggunakan maksud apapun untuk
menetapkan posisinya, sedangkan liberalisme adalah suatu ideologi dari
kebebasan individu dan aneka pilihan sukarela atau fakultatif. Beberapa hasil
karyanya adalah Il Principe - 1513 dan Discorsi Sopra la Prima Deca di Tito
Livio, 1512-1517.
- Desiderius Erasmus
Desiderius Erasmus (Belanda,
1466-1536) adalah seorang tokoh liberal yang dikenal sebagai orang yang
berperikemanusiaan. Dia berkata bahwa masyarakat Erasmusian melintasi Eropa
sampai pada taraf tertentu sebagai jawaban atas pergolakan reformasinya. Ia
berhadapan dengan kebebasan berkehendak. Dalam karyanya De Libero Arbitrio
Diatribe Sive Collatio (1524), ia meneliti dengan kepintaran dan kejeniusannya untuk
menghapus keterbatasan hidup sebagai pernyataan atas kebebasan manusia.
Beberapa hasil karyanya Lof d Zotheid, 1509 dan De Libero Arbitrio Diatribe
Sive Collatio, 1524.
Posting Komentar