TUGAS ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN
HARAPAN
MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
Nama Kelompok :
1. Dellina rizki
azhari
2. Indri yunia sara
3. Octavia berliana
doloksaribu
4. Putri intan
prafanda
5. Reynaldo silitonga
6. Tiara eka wahyu
pratiwi
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Bekasi
2013
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu budaya dasar yang bertuliskan
tentang manusia dan cinta kasih.
Manusia dan cinta kasih ini
merupakan salah satu mata kuliah ilmu budaya dasar di Universitas Gunadarma.
Dengan makalah ini ,tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada
kami.
Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Bekasi, 10 Januari 2014
Penulis
MANUSIA DAN HARAPAN
Pengertian harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat
disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai
harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.
Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan –
pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung
pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing –
masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai
harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan
terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si
pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada
yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar
harapan itu dapat terwujud.
B. Apa sebab manusia mempunyai
harapan
Menurut kodratnya manusia itu
adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu
interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat.
Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah –
tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani
maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup
berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat,
keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak
manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir,
berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai
kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup,
sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam –
macam kebutuhan
hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai
dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita –
cita (self actualization)
C. Pengertian Doa (1)
Menurut bahasa do'a berasal
dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara'
do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau
tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.1
Adapun lafadz do'a yang ada
dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1.
Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak
memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika
kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus:
106).
2.
Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian
keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai,
yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3.
Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan
orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli
dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4.
Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan
tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu
surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,
jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5.
Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang- orang yang berada dalam neraka
berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya
Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh
Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan
larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan
do'a ibadah." 2
Adapun
perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a
masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari
kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi
tiga:
a)
Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan
berpahala. -red. vbaitullah)
b)
Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi
dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar
atau tempat- tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c)
Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi
dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk
memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua
bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun
batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa,
Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan
dijauhkan dari azab- Nya.
D. Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat
kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri
sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat
seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus
percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan
nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai
kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu
adalah kebenaran.
E. Berbagai kepercayaan dan
usaha meningkatkanya
Dasar kepercayaan adalah
kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri
sendiri
- kepercayaan kepada
pemerintah
- Kepercayaan kepada orang
lain
- kepercayaan kepada tuhan
Meningkatkan ketaqwaan kita
dengan jalan meningkatkan ibadah.
Meningkatkan pengabdian kita
kepada masyarakat.
Meningkatkan kecintaan kita
kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
mengurangi nafsu mengumpulkan
harta yang berlebihan.
menekan perasaan negatif
seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan
usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan
pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-
dan-harapan.html
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-
dan-harapan.html
http://harapansatria.blogspot.com/2008/05/
pengertian-doa.html
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/
rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/