Unknown
ANALISA PEMBAHASAN
PENALARAN INDUKTIF
 
 


DOSEN :
Drs. Budi Santoso, MM
PENYUSUN :
Octavia Beliana D 26213752


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
 
 
KATA PENGANTAR

        Puji syukur penulis panjatkan serta kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan yang berjudul ANALISIS PEMBAHASAN PENALARAN INDUKTIF, disusun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Drs. Budi Santoso, MM selaku dosen Bahasa Indonesia 2.
Dalam menyelesaikan penulisan ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik bantuan moral maupun spiritual dan dorongan dari semua pihak sehingga Penulisan ini dapat terselesaikan.

    Adapun penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
    1. Kedua orang tua dan keluarga penulis, atas dukungan dan doa mereka penulis dapat dengan  
        tenang menyelesaikan tugas ini.
    2. Drs. Budi Santoso, MM selaku dosen Bahasa Indonesia 2.
    3. Semua sahabat dan teman – teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah   
        membantu penulis sehingga terselesaikanya penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis tidak keberatan menerima kritik dan saran yang membangun dan harapan penulis bahwa penulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.







Bekasi, 31 October 2015







Penulis
 
 
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
         1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
         1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
         1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................1
         1.4 Metode Penulisan...................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................................3
         2.1 Penalaran Induktif.................................................................................................................3
         2.2 Generalisasi.............................................................................................................................3
               2.2.1 Jenis – Jenis Generalisasi ............................................................................................4
         2.3 Analogi....................................................................................................................................4
               2.3.1 Macam – Macam Analogi.............................................................................................4
         2.4 Hubungan Sebab - Akibat.....................................................................................................5
               2.4.1 Macam – Macam Hubungan Sebab Akibat................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................7
         3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
      Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Menurut Jujun Suriasumantri, Penalaran adalah suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Sebagai suatu kegiatan berfikir penalaran memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri pertama adalah proses berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut pola tertentu atau dengan kata lain menurut logika tertentu. Ciri yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu.
Ada 2 penalaran yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif  dan saya selaku penulis akan membahas penalaran induktif.

1.2 Rumusan Masalah
      Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah, yaitu apa yang dimaksud dengan penalaran induktif ?.

1.3 Tujuan Penulisan
      1. Mengetahui definisi Penalaran Induktif.
      2. Memahami arti Penalaran Induktif.
      3. Mampu menjelaskan Penalaran Induktif.

1.4 Metode Penulisan
      Metode penulisan yang dilakukan pada penulisan ini yaitu menggunakan Metode Studi pustaka, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari semua informasi yang berkaitan dengan Penalaran Induktif.



BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Penalaran Indukif
      Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Penalaran  induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau  hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainnya. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
      Adapun contoh penalaran induktif sebagai berkut :
      Contoh penalaran induktif :
      Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun 
      telinga berkembang biak dengan melahirkan.
      Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

2.2 Generalisasi
      Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa.
      Generalisasi dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll seperti ini :
      Contoh generalisasi :
      Orang yang menjadi kader partai korupsi
      Orang yang menjabat sebagai ketua umum partai korupsi
      Generalisasi : Orang yang berkerja di partai korupsi

2.2.1. Jenis-Jenis Generalisasi
         1. Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif atau Generalisasi Sempurna
             adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi atas dasar
             penyimpulan yang telah diselidiki.
                   Contoh: data survey LSM.
         2. Generalisasi Dengan Loncatan Induktif  atau Generalisasi Tidak
             Sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
             fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
             belum diselidiki.
                  Contoh: Hampir seluruh partai mendapat pendapatan dari hasil korupsi.

2.3 Analogi
      Analogi adalah  suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainnya.

2.3.1. Macam – Macam Analogi
         1. Analogi Induktif yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan
             yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa
             yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena
             kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat
             bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima
             berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang
             khusus yang diperbandingkan.
                  Contoh analogi induktif :
                  Timnas Indonesia lolos dalam semifinal piala asia dengan demikian timnas Indonesia akan
                  masuk piala dunia di tahun mendatang dengan berlatih setiap hari.
        2. Analogi Deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau
            menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan
            sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-
            ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan
            dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
                  Contoh analogi deklaratif :
                 deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik
                  diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga
                negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan
                perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal
                dan hati.

2.4 Hubungan Sebab - Akibat
      Hubungan sebab akibat diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta tersebut.

2.4.1. Macam – Macam Hubungan Sebab - Akibat
          1. Hubungan sebab – akibat dalam hubungan ini dikemukakan terlebih
             dahulu hal-hal yang menjadi sebab, kemudian ditarik kesimpulan yang  
             berupa akibat.
                  Contoh hubungan sebab - akibat :
               Belajar, berdoa, tekun dan tidak putus asa adalah hal yang
               bias membuat kita berada di puncak kesuksesan.
          2. Hubungan sebab – akibat dalam hubungan ini dikemukakan terlebih
              dahulu hal-hal yang menjadi akibat, selanjutnya ditarik kesimpulan
              yang merupakan sebabnya.
                Contoh hubungan akibat – sebab :
                  Dewasa marak terjadi tindak criminal di perkotaan seperti,tingkat stress yang tinggi,
                  tawuran antar wilayah dan bunuh diri yang disebabkan kenaikan harga bbm sehingga
                  mengalami kesulitan ekonomi.
         3. Hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2 adalah suatu penyebab dapat
             menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama menjadi sebab
             hingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi sebab yang
             menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.
               Contoh hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2:
                 Setiap menjelang hari idul fitri arus lalu lintas di tol sangat ramai. Seminggu sebelum hari
                 H jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut 
                 penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan
                 tersebut mau tidak mau mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan
                 ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak
                 mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi.

 
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan Penalaran Indukif dari awal hingga akhir yang dibuat oleh penulis yaitu, membantu para pembaca agar memahami maksud dari penalaran induktif. Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
      Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Jenis-jenis generalisasi ada generalisasi tanpa loncatan induktif atau generalisasi sempurna dan generalisasi dengan loncatan induktif  atau generalisasi tidak sempurna.
      Analogi adalah  suatu proses penalaran membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi tersebut diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainnya. Macam – macam analogi ada analogi induktif dan analogi deklaratif.
     Hubungan sebab akibat diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta tersebut.
     Hubungan sebab akibat diambil dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta tersebut. Macam – macam hubungan sebab – akibat ada hubungan sebab – akibat, hubungan sebab – akibat dan hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2.


DAFTAR PUSTAKA

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
[2] http://robertoxie.wordpress.com/2011/09/28/penalaran-induktif/
[3] https://noviananuryan.wordpress.com/2013/05/31/penalaran-induktif-dan-penalaran-deduktif/

Unknown




Judul Novel     : TUILET
Pengarang       : Oben Cedric
Penerbit           : Gradien Mediatama
Tahun Terbit    : 2009
Tempat Terbit  : Yogyakarta
Tebal               : 147 Halaman

POKOK-POKOK ISI BUKU :
Novel ini adalah novel yang bertema humor yang dikhususkan untuk membawa pembacanya tidak hanya membaca kisahnya saja namun, akan menemukan kisah-kisah lucu seputar tokoh yang ada didalam novel ini. Di dalam novel ini dikisahkan bahwa ada seorang anak SMA, yang tidak terlalu terkenal dikelasnya ia bernama Edi Wardiman, namun karena ia memiliki gaya yang dibilang culun maka dia sering disebut oleh kawan-kawannya sebagai Edward culun. Dia memiliki sahabat dekat bernama Joko, yang sama-sama juga disebut culun dan ada juga disini dikisahkan ada gadis bernama Bella yang ternyata adalah vampir yang jatuh cinta kepada si Edward karena melihat wajah Edward mirip dengan wajah pacarnya dulu.
Novel ini mengisahkan konflik-konflik yang terjadi antar pemain, yang disuguhkan dengan kisah yang lucu namun tetap tak mengurangi kualitas kisah dari novel ini seperti, Edward yang dikhianati persahabatannya oleh Joko demi agar Joko masuk ke kelompok siswa keren di sekolahnya, maka ia harus mengerjai Edward. Joko menjebak Edward dengan cara mengajaknya untuk mengikuti perlombaan penelitian ilmiah remaja tingkat SMA dan untuk bahan penelitiannya maka Joko mengajak Edward untuk menyamar sebagai waria di taman lawang dan mengumpulkan data tentang penelitiannya yang berjudul “PENGARUH IKLAN KONDOM TERHADAP KESADARAN PENCEGAHAN AIDS DAN KUTIL BAGI PARA WARIA DI TAMAN LAWAN”. Pada saat menyamar menjadi waria maka Joko pun menelopon petugas trantib agar menangkap para waria di taman lawang tersebut, alhasil Edward pun tertangkap dan masuk Koran dan berita yang membuatnya malu.
Dikisahkan pada konflik berikutnya datanglah Bella sebagai murid baru disekolah Edward yang disukai oleh para pria di sekolanya. Bella tidak segan berteman dengan Edward yang kala itu jatuh reputasinya karena ketauan menjadi waria di taman lawang, Mulailah kisah pertemanan pada mereka sampai akhirnya Edward menyadari ada sesuatu yang aneh pada diri Bella seperti bau nafasnya yang berbau jengkol dan kejadian pada saat dia hamper ditabrak mobil Bella menolongnya dengan menahan mobil itu dan menyelamatkan Edward.
Edward semakin penasaran dengan apa yang dilihatnya sampai suatu ketika dia menyusun rencana untuk menanyakan perihal keanehan ini ke Bella. Edward mengajak Bella belajar bersama dirumahnya dan ia menyatakan ketertarikannya ke Bella dan tak disangka Bella pun memiliki perasaan yang sama ke Edward, maka Bella akhirnya menceritakan kepada Edward bahwa dia adalah seorang Vampir namun dia tidak meminum darah manusia lagi, melainkan hanya meminum jus jengkol saja untuk terapi agar tidak meminum darah manusia. Pada saat mereka sedang belajar bersama Ibu Edward membawa cemilan kepada mereka berdua yaitu keripik jengkol dan Bella sangat menyukai keripik jengkol tersebut sampai-sampai saat makan Bella meneteskan air liurnya ke tangan Edward. Keesokan harinya pada saat disekolah Bella meminta maaf kalau Edward akan menjadi vampir juga karena telah tertetes cairan liur Bella, Edward pun merasakan ada yang aneh pada dirinya kini dan bentuk fisiknya yang semakin gagah terlihat. Mulailah Edward menjalani hari-hari barunya bersama Bella dan sebagai seorang vampir,kemudian dikisahkan Edward mulai terkenal di sekolahnya sebagai seorang yang tampan karena perubahan fisiknya yang terjadi akibat menjadi seorang vampir. Kehidupan menjadi seorang vampir membuat Edward menjalani kehidupan yang selama ini selalu diimpikannya dan ia mulai berpikir memabalas sakit hatinya kepada Joko, maka dia pun pada suatu ketika pada jam istirahat pergi kekantin dan menemui Joko dan mengerjainya dengan menceritakan semua kejelekannya kepada wanita yang sedang Joko ajak makan dan Edward tahu Joko suka terhadap wanita tersebut. Akibat hal tersebut Joko marah kepada Edward dan terjadilah perkelahian, namun karena Edward adalah seorang vampir maka ia dengan mudah mengalahkan Joko.
Kehidupan Edward menjadi vampir tidak selalu berjalan dengan bahagia karena dia harus menghindari kejaran para pemburu vampir dan werewolf, yang dikisahkan pada suatu cerita Edward harus bersusah payah mengahalau serangan werewolf yang masuk kedalam rumahnya dan beruntung baginya ibunya berhasil menghalau werewolf tersebut dengan senapan yang dimilikinya, maklum karena ibunya mempunyai hobi berburu dulunya. Bukan hanya serangan werewolf saja Edward juga harus menghindari tangkapan dari para pemburu vampir, yang mengicar dirinya. Para pemburu vampir itu dikisahkan hamper saja menagkap Edward namun Edward selamat karena bantuan dari Keluarga vampire Bella.
Dikisahkan kehidupan keluarga dari masing-masing tokoh dalam cerita novel ini dimana Edward memiliki ibu yang merupakan single parent dan sendirian membesarkan Edward setelah bercerai dengan suaminya dulu karena ketahuan selingkuh dengan sekretarisnya dikantor dan Bella yang merupakan seorang gadis yang dahulunya mencari ibunya yang sudah lama berpisah namun karena kecelakaan dalam kapal yang ditumpanginya dalam pencariannya itu dia kemudian ditemukan oleh dokter Henry yang menyelamatkannya dengan mengubahnya menjadi vampire agar ia selamat dan menjadikan Bella menjadi anak angkatnya.
Kehidupan Edward yang terus dihantui rasa cemas akan tertangkap oleh pemburu vampir dan werewolf membuat Edward resah dia, bercerita kepada Bella bahwa ia ingin menjadi manusia kembali dan menanyakan bagaimana caranya kepada Bella. Mendengar hal tersebut Bella sedih, namun karena ia saying kepada Edward dan takut Edward tertangkap oleh pemburu vampire dan werewolf nantinya, maka ia menceritakan bahwa Edward harus melalui tiga tahapan terlebih dahulu sebelum ia kembali menjadi manusia itupun harus dilakukan dengan cepat karena Edward hanya memiliki waktu kurang lebih 3 bulan sebelum ia menjadi vampir seutuhnya dan tidak dapat menjadi manusia kembali.
Pada akhir cerita ini diceritakan Edward berhasil melakukan semua syarat yang diceritakan Bella kepadanya, yaitu berendam selama tujuh malam di tujuh sungai yang berbeda, berbuat satu kebaikan berdasarkan cinta suci yang dimana Edward akhirnya berhasil membuat ibu dan ayahnya rujuk kembali dan terakhir harus mencium waria dan pada syarat yang ketiga ini mulailah kekonyolan yang dilakukan Edward untuk bisa mencium waria tersebut dari mencarinya lewat chatting di internet sampai mengajaknya ketemuan di pantai ancol dan si waria yang dia ajak kencan ternyata adalah seorang pemain sinetron yang sedang terkenal dan Edward pun merasa geli dan tertawa dalam hatinya bahwa artis sinetron yang ibunya sukai adalah seorang waria. Setelah ketiga syarat dipenuhi Edward tak lagi menemukan Bella, Bella telah pergi meninggalkan Edward karena terlalu sedih dan ingin melupakan Edward, karena vampir tidak boleh berhubungan dengan manusia. Novel ini merupakan kisah yang bersambung, oleh karena itu cerita atau akhir dari cerita ini menunjukkan kalau cerita masih agak sedikit menggantung.

KEUNGGULAN ISI BUKU :
Buku ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokoh didalamnya yang membuat si pembaca dapat langsung memahami karakter tokoh tersebut. Novel ini juga dibumbui oleh cerita-cerita yang lucu dan jenaka yang membuat pembaca tidak akan bosan membacanya.

KELEMAHAN ISI BUKU :
* Pemilihan kata-kata di novel ini menggunakan bahasa-bahasa serapan remaja saat ini seperti : gue.elo,dll. Yang membuat novel ini sepertinya dikhususkan untuk kalangan remaja saja.
* Jalan cerita dari novel ini hampir sama dengan cerita di film dan novel lain yang berjudul “Twillight”. Jadi mungkin kita yang sudah pernah menonton atau membaca novel twilight tersebut akan tahu dan mudah menebak kisah dari cerita ini dan lanjutan cerita untuk novelnya kedepan dan cenderung akan merasa kurang tertarik untuk membacanya.

SARAN-SARAN TERHADAP BUKU INI :
* Agar pengarang lebih kreatif dalam mencari ide-ide dalam kisah novel ini dan jangan terlalu sama persis dengan novel twilight.
* Perbanyak tokoh didalm cerita ini jadi pembaca tidak terpaku, hanya dengan tokoh Edward, Bella, dan Joko saja.

MANFAAT ISI BUKU :
Novel ini memiliki manfaat untuk menhilangkan stress bagi pembacanya karena penulis disini mengajak para pembaca untuk terus tertawa dengan pembawaan karakter yang jenaka dan cerita yang menghibur para pembacanya.