Tugas 1 pengantar bisnis
Manajemen Produksi
Manajemen
produksi merupakan
salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam
mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur
kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
Aspek-aspek
manajemen produksi meliputi :
·
Perencana produksi
Bertujuan
agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan.
Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1.
Jenis barang yang diproduksi
2.
Kualitas barang
3.
Jumlah barang
4.
Bahan baku
5.
Pengendalian produksi
·
Pengendalian produksi
Bertujuan
agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan
yang dilakukan antara lain :
1.
Menyusun perencanaan
2.
Membuat penjadwalan kerja
3.
Menentukan kepada siapa barang akan
dipasarkan.
·
Pengawasan produksi
Bertujuan
agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatannya
meliputi :
1.
Menetapkan kualitas
2.
Menetapkan standar barang
3.
Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu
Ø Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat
karena adanya faktor :
Adanya pembagian kerja (division of
labour) dan spesialisasi:
Agar produksi efektif dan efisien,
produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian
kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik
bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi
sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
Ø Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu
peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.Revolusi itu merupakan
perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan
tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup
penggunaan komputer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi
mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
Perkembangan ilmu dan metode kerja yang
mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji
pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan
sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3.Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3.Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
Ø Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau
usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi
kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Ø Pengertian Produksi
Produksi adalah segala kegiatan dalam
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang
membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills
(organizational, managerial and technical skills).
Ø Proses Produksi
Proses produksi yang berjalan dengan
lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu
perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik,
maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan
produksi tersebut.
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut
perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan
apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi
beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat
kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.
Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs
Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
• Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
• Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
• Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
• Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.
Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
• Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
• Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
• Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
• Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.
·
Proses assembling, yaitu merangkaikan beberapa
produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik
susunan kimiawinya. Contohnya perusahaan karoseri, mobil, IPTN dsb
- Tipe Proses Produksi
Tipe proses produksi ditinjau dari
bahan mentah sampai menjadi barang dapat dibagi menjadi 2 tipe, yakni:
- Tipe proses produksi terus menerus (Continous Process)
Contohnya: Terjadi pada
industri-industri yang mempunyai hanya satu shift produksi seperti perusahaan
tekstil, mobil, semen dsb
2.
Tipe
proses produksi terputus-putus (intermiten)
Contohnya: Terjadi pada perusahaan
yang membuat barang tergantung dari pesanan konsumen seperti meubel, pengecoran
logam, pakaian dsb
Ø Manfaat yang diciptakan
Berdasarkan manfaat yang diciptakan,
proses produksi bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tergantung
manfaat yang diciptakan. Berdasarkan hal tersebut di atas,kegiatan atau manfaat
dapat dibagi menjadi 5 manfaat, yaitu;
- Manfaat dasar (primary utility)
Manfaat dasar akan terjadi jika
kegiatan yang dilakukan perusahaan merupakan kegiatan yang bergerak dalam
bidang pengambilan dan penyediaan barang-barang atau hasil-hasil dari sumber
yang sudah tersedia oleh alam. Misalnya perusahaan tambang, perikanan dll
2.
Manfaat
bentuk (form utility)
Proses produksi yang menciptakan
manfaat bentuk adalah meubel. Proses ini terjadi setelah manfaat dasar
dilakukan, kemudian baru dilakukan proses selanjutnya untuk menciptakan manfaat
yang lebih baik lagi.
3.
Manfaat
waktu (time utility)
Manfaat waktu dihubungkan dengan
kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih waktu, misalnya disimpan di
pergudangan (bulog) setelah harga-harga naik maka beras yang tidak habis dalam
masa turunnya harga karena waktu berjalan terus maka menyebabkan nilai beras
tersebut bertambah.
4.
Manfaat
tempat (place utility)
Manfaat tempat dapat kita lihat pada
perusahaan transportasi. Perusahaan transportasi seperti kereta api, truk,
kapal, maupun pesawatakan menyebabkan bertambahnya manfaat barang yang
dipindahkan tersebut. Contoh: hasil-hasil pertanian yang diangkut ke desa
5.
Manfaat
kepemilikan (ownership utility)
Manfaat kepemilikan adalah usaha untuk
memindahkan barang dari hak milik orang yang satu ke orang yang lain.
Contohnya: pedagang, toko, distributor, pengecer, dsb
Ø Teknik proses produksi
Penggolongan proses produksi menurut
teknik atau sifat proses produksi akan menentu-
kan jenis atau bentuk pokok yang
dipakai dalam proses produksi. Berdasarkan tekniknya
dapat dibagi menjadi beberapa macam,
yaitu;
Pengambilan Keputusan Dalam
Manajemen Produksi
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).Griffin mengajukan tiga langkah dalam
pembuatan keputusan.Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.Kedua,
manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah
alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Jika dilihat dari
keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi;
1. Pengambilan keputusan atas
peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3.Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3.Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
Dapat pula ditinjau dalam segi:
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
2. Teknik
a. Proses Ekstraktif proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu,perikanan, pertambangan.
b. Proses Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
a. Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
2. Teknik
a. Proses Ekstraktif proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu,perikanan, pertambangan.
b. Proses Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
Ø Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus
diambil, dibedakan menjadi
1.Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
1.Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab
keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
Ø Ruang Lingkup Manajamen Produksi:
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi (produk).
b. Seleksi dan perancangan proses serta
peralatan.
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit
produksi.
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus
kerja atau proses.
e. Perancangan tugas.
f. Strategi produksi dan operasi serta
pemilihan kapasitas.
Ø Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan dan pengeluaran.
Ø Lokasi dan Lay Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik
:
Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat.
> Kedekatan dengan pasar.
> Tenaga kerja.
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
> Fasilitas dan biaya transportasi.
> Sumber daya alam lainnya.
>Lingkungan masyarakat.
> Kedekatan dengan pasar.
> Tenaga kerja.
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
> Fasilitas dan biaya transportasi.
> Sumber daya alam lainnya.
Faktor sekunder:
> Harga tanah.
> Dominasi masyarakat.
> Peraturan tenaga kerja.
> Rencana tata ruang.
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
> Tingkat pajak.
> Cuaca atau iklim.
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja
> Harga tanah.
> Dominasi masyarakat.
> Peraturan tenaga kerja.
> Rencana tata ruang.
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
> Tingkat pajak.
> Cuaca atau iklim.
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
- Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
- Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
- Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
- Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
- Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
- Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
- Sifat produk
Ruang Lingkup Manajemen
Produksi
- Perencanaan system produksi
- Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Fungsi dan Sistem Produksi dan
Operasi
Yang dimaksud dengan sistem adalah
merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung
serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang
keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi
pencapaian suatu tujuan tertentu.Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi
dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu,
menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat
pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan,
asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit.Sistem produksi dan operasi dalam
industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan
dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Lokasi dan Lay Out Pabrik
Tata ruang pabrik juga merupakan salah
satu faktor yang sangat penting diperhatikan agar suasana kerja menjadi baik.
Sasaran tata ruang adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi
menjadi lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan
mudah diawasi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah
sebagai berikut :
- Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi
- Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses
- Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran
- Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya
- Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat
- Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara
- Distribusi air dan listrik harus seefisien mungkin
- Letak peralatan harus dibuat seefisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi
- Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan pemeliharaan
Sumber : id.wikipedia.com
Blogspot.com
Posting Komentar