TUGAS
2 PENGANTAR BISNIS (OKTOBER)
PEMASARAN
Pemasaran (marketing)
adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang
atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia.Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya.
Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia
tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya
yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang
bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang
sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga
mudah dibawa.
Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.Pemasar
ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar
kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia
terutama pihak konsumen yang dituju.
Strategi
pemasaran
Strategi
pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini
juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan
besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk
mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.Pemasaran menurut W. Y. Stanton
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas,
proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang
akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
- Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang
kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka
atas produk yang dihasilkan.
- Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini
meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain
produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen,
sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
- Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga
produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran
berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
- Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok,
pesaing dan masyarakat
- Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,
teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
- Tempat yang strategis (place),
- Produk yang bermutu (product),
- Harga yang kompetitif (price), dan
- Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
- Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and
wants),
- Biaya konsumen (cost to the customer),
- Kenyamanan (convenience), dan
- Komunikasi (comunication).
Dari apa
yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa
pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus
kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang
berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen
(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di
dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Sejarah Pemasaran seiring dengan perkembangan ilmu ekonomi.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut dipengaruhi oleh
perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi.Revolusi industri yang
dipelopori oleh James Watt dgn penemuan mesin uapnya, telah mengubah tatanan
masyarakat yang tadinya berorientasi agraris menjadi berorientasi
industrialis.Hal ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan
tidak lagi oleh manusia, tetapi juga oleh mesin, kapasitas produksi yang
semakin besar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat.Revolusi industri juga
membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu ekonomi secara umum.Sistem
ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi merkantilis dan phisiokrasi,
sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji pemikiran Adam Smith.
Perkembangan
pemikiran marketing
sebagai ilmu sendiri lahir karena
berbagai faktor:
- Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu
Sosial
Ilmu
ekonomi mau tidak mau tidak bisa melepaskan diri dari esensinya sebagai ilmu sosial.Sebagai
ilmu sosial peran dasar ilmu ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan
masalah-masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi.Pemecahan ini
tidak selalu dapat dipecahkan secara makro.Pemecahan secara mikro jelas
dibutuhkan. Orang per orang baik secara individu ataupun kelompok membutuhkan
pemecahan atas masalah mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja
membutuhkan analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam
ilmu ekonomi, tetapi membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan
tantangan ruang dan waktu serta konteks masalah pada saat itu.
- Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu
dasar ekonomi terutama ilmu Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap
gagal memecahkan dan menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi.Beberapa
teori dasar dalam ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan
marginal, teori perilaku konsumen dan sebagainya, dianggap tidak memadai untuk
menjelaskan kompleksitas permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
- Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah membuat
perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada
akhirnya disebut sebagai zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa
perkembangan masyarakat post-modern tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok
masyarakat, tetapi pada kehidupan yang bersifat individualized, hal yang
kemudian dikenal sebagai era informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu
pada paruh kedua abad 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang
telah memperkirakan arah perkembangan dunia menuju era informasi tersebut.
- Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem
komunisme yang pernah merajai sebagian belahan dunia sejak PD I dan berlanjut
pada PD II.Politik pada masa perang dingin pun mencerminkan adanya perbedaan
pandangan yang sangat mencolok antara kapitalisme dan komunisme, yang
sebenarnya berawal dari masalah ekonomi.Lebih tepatnya, secara filsafati
perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan
runtuhnya sistem komunisme dunia, dunia menjadi terbuka bagi aktivitas
ekonomi.Negara-negara yang tadinya menganut sistem ekonomi komando, beralih
untuk memperlajari sistem ekonomi pasar, dan ilmu aplikatif yg paling digemari
adalah ilmu pemasaran.Buku-buku dari berbagai ahli di dunia barat mulai dibawah
dan diterjemahkan ke dalam bahasa setempat.Tidak terkecuali juga buku-buku
pemasaran, terutama buku dari begawan marketing dunia, Philip Kotler.
Selain
dari latar belakang lahirnya dan berkembangnya ilmu marketing, kita perlu mengenal
beberapa hal mendasar dalam sejarah marketing. Marketing jelas dimulai dari
kegiatan pertukaran entah antar pribadi dengan pribadi, kelompok dan
seterusnya.Pertukaran ini membutuhkan suatu konsensus bersama di antara pihak2
yang melakukan pertukaran tersebut.Tetapi pertukaran ini sendiri tidak dapat
disebut sebagai ilmu marketing.Karena sebenarnya kegiatan tersebut lebih
bersifat praktis ekonomi semata.
Marketing
lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan (advertising). marketing
pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University
of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada
tahun itu juga. Marketing selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi
(distribusi masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada
universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari
sudut advertising, marketing sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir
abad ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada
masa-masa terkemudian, marketing diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu
advertising, selling dan distribution.Dan selanjutnya perlahan namun pasti,
unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing.Di
antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya.
Tiga
Masa Marketing
Marketing tumbuh sebagai ilmu
modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut
serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok
utama, yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka
yang melahirkan marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar
marketing seperti yang sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3
elemen dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara
mereka adalah Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini
ditandai dengan pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan
pemanfaatan ilmu-ilmu lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi
sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka
cukup banyak.Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat
kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat
subjektif.Di antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka
yang tadinya bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi
bidang marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran
mereka lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka
bekerja.Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak
bersifat permanent, karena ada juga kelompok akademisi yang menjadi konsultan,
praktisi dan lain sebagainya.Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka
berpikir marketing sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi
dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu
marketing.Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer Relationship
Marketing), Presicion Marketing, Marketing on the Internet, merupakan bukti
bahwa perkembangan marketing dipengaruhi oleh perkembangan teknologi khususnya
dalam bidang informasi dan komunikasi.
Pemasaran Internasional adalah kegiatan Pemasaran yang melewati batas-batas lebih
dari satu negara. Pemasaran internasional merupakan
penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam
rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai
Negara.
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan
menjual produk dari beberapa negara.Pasar internasional melampaui ekspor
pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara
tempat suatu organisasi melakukan bisnis.
Penetapan Harga
Harga merupakan alat
evaluasi dan komunikasi dalam pasar internasional.Menetapkan harga yang tepat
merupakan kunci kesuksesan dan kegagalan. Bahkan ketika pemasar internasional
memproduksi produk yang tepat, mempromosikannya dengan benar, dan membangun
jalur distribusi yang layak, upaya tersebut akan gagal bila ia salah menetapkan
harga. Sebuah penawaran harga seharusnya mencerminkan baik kualitas maupun
nilai produk yang dipersepsikan konsumen.Dari semua hal yang harus dihadapi
oleh pemasar internasional, penetapan harga merupakan salah satu yang paling
sulit.Hal ini menjadi lebih rumit ketika perusahaan menjual produknya pada
pelanggan di berbagai negara yang berbeda-beda. Baik mengekspor maupun
mengelola operasi luar negeri, tanggung jawab manajer adalah menetapkan dan
mengendalikan harga aktual produk di pasar yang berbeda dengan berbagai
variabel yang berbeda pula, mulai dari perbedaan tarif, biaya, sikap,
persaingan, fluktuasi mata uang, serta metode penetapan harga.
Tujuan Penetapan Harga
Keputusan penetapan harga dilihat dengan dua cara :- Penetapan harga sebagai sebuah instrumen aktif untuk mencapai tujuan pemasaran, perusahaan menggunakan harga untuk mencapai sebuah tujuan spesifik, antara lain target memperoleh keuntungan, target pangsa pasar, atau tujuan spesifik lainnya.
- Penetapan harga sebagai elemen statis sebuah keputusan bisnis, hanya dengan mengekspor kelebihan persediaan, menempatkan bisnis luar negeri bukan sebagai prioritas utama, dan menganggap penjualan ekspor hanya memberikan kontribusi yang dalam volume penjualan total.
Semakin besar kendali yang dimiliki perusahaan
atas harga jual akhir sebuah produk, maka semakin baik kemampuan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasarannya. Semakin lebar lini produk dan semakin besar
negara yang menjadi target, maka semakin kompleks proses pengendalian harga
bagi pengguna akhir.
Kenaikan Harga
Kenaikan harga adalah masalah rumit yang sering
kali terjadi di dalam dunia ekonomi, dan tidak
dapat disanksikan lagi kenaikan harga membawa pengaruh bagi setiap elemen
masyarakat yang terlibat didalamnya,tak terkecuali bagi produsen.
Biaya Ekspor
Keuntungan berlebih memang terjadi di sebagian
pasar internasional, namun umumnya penyebab adanya perbedaan harga antara
Negara pengekspor dan Negara pengimpor disebut dengan istilah kenaikan harga,
yang merupakan biaya tambahan yang muncul akibat mengekspor produk dari Negara
yang satu ke Negara yang lain. Lebih spesifik lagi, istilah tersebut berkaitan
dengan situasi ketika harga yang meningkat karena biaya pengiriman, asuransi,
pengepakan, tarif, saluran distribusi yang lebih panjang, margin perantara yang
lebih tinggi, pajak khusus, biaya administrasi, serta fluktuasi nilai tukar.
Mayoritas biaya-biaya tersebut meningkat sebagai akibat langsung dari
perpindahan barang melewati batasan negara dan sering kali kenaikan harga
tersebut lebih tinggi dibandingkan harga di pasar domestik.
Biaya, Pajak, Tarif,
Administrasi
Pajak mencakup tarif, dan tarif mempengaruhi harga
untuk konsumen akhir, hal ini sering dihadapi oleh para pedagang internasional;
dalam kebanyakan kasus, konsumen mampu mengatasi keduanya.Namun kadang-kadang,
konsumen diuntungkan ketika penjualan produk perusahaan manufaktur ke Negara-negara
asing mengurangi pendapatan bersihnya agar dapat memasuki pasar negeri.Setelah
tarik ulur, pajak dan tarif harus dipertimbangkan oleh para pebisnis
internasional. Tarif adalah sejumlah biaya yang dikenal ketika barang dibeli
dari Negara lain dan masuk ke dalam negeri. Sebagai tambahan pajak maupun
tarif, sebuah varian biaya administrasi dihubungkan secara langsung pada sebuah
produk ekspor dan impor.Lisensi ekspor dan impor, dokumen lain, serta
pengaturan fisik untuk membawa produk dari pelabuhan tempat masuknya barang ke
lokasi pembeli berarti timbulnya tambahan biaya.Walaupun biaya tersebut realtif
kecil, namun mereka menambah biaya ekspor secara keseluruhan.
Inflasi
Di Negara-negara dengan kenaikan tingkat inflasi yang cepat atau memiliki variasi
nilai tukar yang tinggi, maka harga jual harus terkait dengan biaya produk yang
terjual dan biaya untuk mengganti jenis barang – jenis barang produk.Inflasi
adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan
dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus.Harga barang yang ada
mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana
dan dalam rentang waktu yang cukup lama.Penyebaran inflasi keseluruh dunia
terjadi oleh karena adanya mekanisme perdagangan keuangan yang saling berkaitan
antara negara dunia.Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi
dan mengakibatkan kenaikan harga konsumen dan menghadapkan konsumen pada peningkatan
harga terus-menerus sehingga pada akhirnya membuat mereka tidak diperhitungkan
lagi sebagai pasar.Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat
kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum
karena harga-harga yang naik.Distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat
tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Deflasi
Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan
sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada
di masyarakat.Dalam ekonomi, deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga
secara umum jatuh dan nilai uang bertambah.Deflasi kebalikan dari inflasi.Bila
inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka
deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara
menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Deflasi
menghasilkan penurunan harga terus-menerus dan menciptakan hasil yang positif
bagi konsumen.
Pendekatan untuk Mengurangi Kenaikan Harga
Tiga metode yang digunakan untuk mengurangi biaya dan kenaikan harga adalah sebagai berikut:- Menurunkan Biaya Produk, apabila biaya produsen
dapat diturunkan, maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh saluran
distribusi. Inilah salah satu alasan utama perusahaan memproduksi barang
di Negara dunia. Mengurangi biaya manufaktur juga sering kali menghasilkan
dua keuntungan.
- Menurunkan Tarif, ketika tarif berperan
dalam kenaikan harga, yang biasanya memang demikian, perusahaan akan
mencari cara utnuk menurunkannya. Sebagian produk dapat dikategorikan
ulang menjadi kategori yang berbeda, lebih rendah, dan beragam. Bagaimana
sebuah produk diklasifikasikan kadang bergantung pada penilaian tertentu
saja. Perbedaan antara sebuha jenis barang yang tergolong perhiasan atau
benda seni berarti membayar tarif nol untuk benda seni dan tarif sebesar
26 persen untuk perhiasan. Selain melakukan klasifikasi ulang menjadi
produk yang tarifnya lebih murah, terdapat kemungkinan lain berupa
memodifikasi produk agar sesuai dengan kategori tarif yang diinginkan.
Sering kali terdapat perbedaan antara produk yang telah sepenuhnya
dirakit, siap pakai, dengan produk yang perlu dirakit, membutuhkan proses
lebih lanjut, tambahan komponen yang berasal dari produsen lokal, atau proses
lain yang menambah nilai produk dan dapat dilakukan di luar negeri.
- Menurunkan Biaya Produksi, saluran distribusi yang
lebih pendek membuat perusahaan dapat mengendalikan harga produk.
Merancang sebuah saluran distribusi dengan hanya beberapa perantara
mungkin akan menurunkan biaya distribusi, yaitu dengan cara mengurangi
atau menghilangkan kenaikan harga perantara. Selain menghilangkan kenaikan
harga, jumlah perantara yang lebih sedikit juga memungkinkan penarikan
pajak secara umum yang lebih rendah. Sebagian Negara menarik pajak untuk
tiap penambahan niali produk yang melalui saluran distribusi.
Barang-barang dikenakan pajak setiap kali berpindah tangan. Pajak tersebut
dapat berupa pajak kumulatif maupun tidak.
Penawaran Harga
Dalam menawarkan harga barang untuk penjualan di
pasar internasional, sebuah kontrak dapat mencakup elemen-elemen spesifik yang
bisa mempengaruhi harga, misalnya kredit, periode penjualan,
dan transportasi. Pihak-pihak yang bertransaksi
harus yakin bahwa penawaran yang disetujui telah meliputi pihak yang akan
bertanggung jawab atas barang-barang selama tranportasi dan yang akan membayar
biaya transportasi serta dalam hal apa saja. Sebuah penawaran harga juga harus
mencantumkan mata uang yang akan digunakan, periode kredit, serta jenis
dokumentasi yang diperlukan. Yang terakhir, sebuah penawaran harga dan kontrak
juga harus mendefinisikan kuantitas dan kualitas.Definisi kuantitas mungkin
harus dicantumkan karena setiap Negara yang berbeda menggunakan alat ukur yang
berbeda pula. Pedagang internasional harus melihat kembali seluruh istilah yang
ada dalam kontrak; kegagalan dalam melakukannya akan berdampak pada modifikasi
harga sekalipun perubahan tersebut tidak diinginkan.
Sumber : id.wikipedia.com
Posting Komentar